Salah satu kerajinan tenun yang mempunyai kaitan erat dengan budaya
masyarakatnya adalah kain tenun timor. Motif-motif kain tenun timor
merupakan manifestasi kehidupan sehari-hari masyarakat dan memiliki
ikatan emosional yang cukup erat dengan masyarakat di tiap suku sehingga
motif-motif yang dibuat juga beragam.
Kain tenun Timor sendiri terdiri dari tiga jenis berdasarkan cara
pembuatannya. Meski jenisnya berbeda, namun sama-sama menggunakan
warna-warna latar yang gelap. Warna-warna dihasilkan dari bahan-bahan
yang diambil dari alam seperti akar pohon Ka’bo (warna merah), daun Ru
Dao (Warna Nila), dan daun Mengkude (Warna Kuning)
Kain tenun timor yang pola dan motifnya dibentuk dengan cara mengikat
benang sebelum ditenun dan mencelupkannya pada zat pewarna disebut kain
tenun ikat. Uniknya, benang yang diikat adalah benang lungsi.
Jenis kain tenun Timor yang kedua adalah tenun Buna. Pembuatannya
adalah, benang yang akan ditenun sudah terlebih dulu dicelupkan ke dalam
pewarna. Tenun buna pusatnya di Kabupaten Timor Tengah Utara khusus
wilayah Insana.
Yang ketiga adalah tenun sotis/lotis/songket, yang pembuatannya hampir sama dengan tenun buna.
Berdasrkan fungsinya, kain tenun Timor dapat berupa selendang, sarung
dan selimut. Kain tenun Timor dapat digunakan untuk pakaian
sehari-hari dan juga untuk busana tari adat, pakaian untuk upacara adat,
sebagai mahar atau hadiah, dan lain sebagainya.
Kini kain tenun timor dapat dijadikan busana dengan desain modern
yang bernuansa tradisional. Dengan begitu, warisan budaya tenun ini
dapat terus dilestarikan tanpa menghilangkan unsur aslinya.
Untuk itu, kami mengajak anda melihat beberapa contoh gambar yang
kani tampilkan, dan jika berminat silahkan hubungi kami. Di desa kami
menyediakan berbagai bentuk dan corak warna yang menarik.