Tenun Timor adalah brand Kain Tenun NTT yang Produksi, menjual Kain Tenun NTT, Kain Ikat, Souvenir khas NTT, khusus Kain Tenun Motif Buna Insana, Motif Kubi, Motif Sotis dan Kain Ikat Motif Biboki

Foto kain Tenun





 

Share:

Kerajinan Kain Tenun NTT

Pengerjaan tenun NTT memiliki tingkat kesulitan yang relatif tinggi. Itulah sebabnya kerajinan tradisional itu kerap dipandang sebagai harta keluarga yang tinggi nilainya.
 

Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan warisan budaya dan keindahan alam. Provinsi yang terletak di bagian tenggara Indonesia itu memiliki beberapa pulau, yaitu Lombok, Flores, Sumba, Komodo, dan pulau lainnya.

Meski memiliki adat istiadat yang berbeda, terdapat kesamaan di antara semua suku yang tersebar di kepulauan NTT, yakni kain tradisionalnya. Kain khas itu dikenal dengan nama tenun. Menenun sendiri diketahui sebagai kegiatan membuat sehelai kain dengan cara memasukkan benang pakan secara horizontal pada benang-benang, yang biasanya, telah diikat dan dicelupkan ke pewarna yang dibuat dari akar dan pepohonan.

Kegiatan menenun dikembangkan oleh setiap suku di Nusa Tenggara Timur secara turun-temurun, demi pelestarian seni tenun itu. Tenun bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur dipandang sebagai harta berharga milik keluarga yang bernilai tinggi.

Pasalnya, selain tingkat kesulitan dalam proses pembuatan, juga model motif tenun yang dihasilkan penenun. Tak heran, proses menenun itu menghasilkan harga kain yang cukup mahal. Beragam kain tenun NTT dijual hingga ratusan juta rupiah. Bahkan saking berharganya hasil karya tersebut, meski bekas pakai, seorang penjual kain tenun NTT bernama Niko tetap menjual kain atau busana tenun dengan harga baru.

Dahulu kala, kain tenun dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yakni sebagai busana biasa. Namun kemudian berkembang untuk kebutuhan adat, seperti upacara, tarian, perkawinan, dan pesta. Saat ini, kain tenun juga biasa digunakan sebagai selendang, sarung, selimut, hingga pakaian.

Masyarakat Nusa Tenggara Timur diperkirakan sudah ada sejak 3.500 tahun yang lalu. Kerajaan pertama masyarakat NTT berkembang pada abad 3 Masehi. Dan sejak itulah diperkirakan, masyarakat setempat sudah mengenal seni dan budaya, salah satunya adalah menenun.

Jenis dan Motif

Menurut proses produksi, kain tenun yang ada di NTT terbagi menjadi beberapa jenis. Yaitu, tenun ikat, tenun buna, dan tenun lotis atau sotis atau songket.

Seperti namanya, tenun ikat memiliki proses pembentukan motif dengan cara pengikatan benang.  Di NTT, benang lungsilah yang akan diikat dan akan menghasilkan motif tertentu. Teknik dalam pembuatan kain tenun dengan cara menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.

Sedangkan, proses tenun buna atau tenunan buna adalah menenun untuk membuat corak atau motif pada kain dengan menggunakan benang yang terlebih dahulu telah diwarnai, sehingga menghasilkan motif dengan berbagai warna yang begitu memikat mata.

Tenun lotis atau sering disebut dengan kain songket memiliki proses pembuatan yang mirip dengan tenun buna, identik dengan warna dasar gelap seperti hitam, cokelat, biru tua, dan merah hati.

Perajin tenun biasa menggunakan pewarna alami seperti tauk, mengkudu, kunyit, dan tanaman lainnya. Namun di zaman modern, banyak perajin yang juga telah beralih menggunakan zat warna kimia karena banyak keunggulan. Yakni, bisa mempercepat proses pengerjaan, tahan luntur dan sinar, tahan gosok, serta warnanya pun beragam.

Di masyarakat NTT, motif tenun dapat mencirikan dari mana si pemakai berasal. Sebab, dalam motif tenun tergambar ciri khas suatu suku atau pulau. Motif di kain tenun merupakan wujud dari kehidupan masyarakat dan bentuk ikatan emosional yang erat dengan masyarakat tersebut. Masyarakat NTT begitu bangga dan senang menggunakan tenunan asal sukunya, dan sebaliknya mereka akan canggung dan malu jika menggunakan tenunan dari suku lain.

Tiap kerajaan, kelompok suku, wilayah dan pulau menciptakan sejumlah pola atau motif hiasan yang khas pada tenunannya. Kemudian diturunkan dengan cara mengajarkan kepada anak cucu mereka agar kelestarian seni tenun terus terjaga.

Tenun dari Sumba Timur, misalnya, memiliki motif tengkorak. Di Maumere, motifnya lebih menggambarkan hujan, pohon, dan ranting. Boleh jadi, motif-motif itu terinspirasi dari masyarakat zaman dahulu yang keluar rumah dan melihat alam sekitar, sehingga munculah motif alam tersebut.

Kain Tenun di Mata Dunia

Sejak dahulu, masyarakat Timor, Sumba, Flores, Solor, Pantar, Lembata, Adonara, Rote, dan Sabu dikenal oleh bangsa Eropa di bidang produksi kain tenun tradisional. Para pedagang hingga pejabat pemerintah kerap membawa sejumlah koleksi pribadi kain tenun ke Eropa. Bahkan, kini koleksi tenun tersebut banyak disimpan di museum-museum terkenal yang ada di Eropa dan Amerika. Hal tersebut juga turut membuat kain tenun semakin terkenal dan menjadi andalan NTT.

Pada September 2017, kain tenun asal NTT berhasil mengepakan sayapnya di kancah internasional. Untuk pertama kalinya tenun asal NTT tampil dalam pagelaran tunggal Couture New York Fashion Week. Keindahan tekstur kain khas tradisional yang dirajut ini merupakan hasil karya para pengrajin wanita dari NTT di bawah asuhan Rumah Pandai, lembaga non profit yang didirikan oleh desainer terkenal Kanaya Tabitha. Karya-karya yang ditampilkan dalam perhelatan tersebut juga mendapat sentuhan estetika desain dari Julie Sutrisno Laiskodat, yang juga merupakan seorang desainer busana tenun asal Indonesia.

Share:

Tentang Kami

Kain Tenun Timor pada mulanya dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai busana penutup dan pelindung tubuh, kemudian berkembang untuk kebutuhan adat (pesta, upacara, tarian, perkawinan, kematian dll), hingga sekarang merupakan bahan busana resmi dan modern yang didesain sesuai perkembangan mode, juga untuk memenuhi permintaan/ kebutuhan konsumen.
Dalam perkembangannya, kerajinan tenun merupakan salah satu sumber pendapatan (UP2K) masyarakat Nusa Tenggara Timur terutama masyarakat di pedesaan. Pada umumnya wanita di pedesaan menggunakan waktu luangnya untuk menenun dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarganya dan kebutuhan busananya.

Kain Tenun Timor menarik perhatian kami karena keindahan dan nilai etnik yang terkandung di dalamnya. Dan merupakan salah satu kebudayaan tradisional bangsa Indonesia patut di lestarikan.
Fransiskus Bani yang biasa dipanggil Bani , mencoba mewakili masyarakat Timor dalam memperkenalkan Kain Tenun Timor kepada teman - teman secara luas yang tertarik dengan kain Tenun khususnya Kain Tenun Timor tapi kesulitan memperoleh informasi secara baik.
Kami berusaha sebaik mungkin untuk memberikan informasi mengenai Kain Tenun Timor dan bila anda yang ingin mendapatkan koleksi kain Tenun Timor bisa menghubungi kami di mozabani@yahoo.com atau WA: 081319631083 

Saat ini kami hanya menyediakan Kain Tenun Timor dengan beragam jenis, ukuran dan motif khusus untuk daerah Timor yang dapat diaplikasikan pada beragam hal, seperti Fashion, Aneka Perlengkapan Rumah, pernak pernik, Tas dan banyak lagi.

Kami dapat menyediakan Kain Tenun Timor secara kontinyu untuk grosir dalam jumlah tertentu  untuk keperluan anda.

Rekening Bank
Untuk pembayaran, Anda dapat menggunakan nomor Rekening BCA , BRI, BNI dan DANAMON. Bila anda tertarik silakan hubungi kami via email atau sms.

Hubungi Kami
Punya pertanyaan seputar Kain Tenun Timor? Atau anda tertarik untuk memilikinya? Silakan email kami di mozabani@yahoo.com . Kami akan segera mengubungi Anda.

  1. Alamt Kami : Cluster Graha Utama Serpong Blok B. No.11- (samping cluster Dahlia Loka Graha Raya) Jl Pondok Jagung Timur Serpong - Tangerang Selatan - Banten . lihat di peta
  2. Alamat Kami di Timor : Jl. Ahmad Yani No.1 kefamenanu- lihat di peta

Terima Kasih
 Fransiskus Bani
Share:

Kegunaan Kain Tenun Timor

Dilihat dari kegunaannya, produk tenunan - Tenun NTT- di Nusa Tenggara Timur terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu : sarung, selimut dan selendang dengan warna dasar tenunan pada umumnya warna-warna dasar gelap, seperti warna hitam, coklat, merah hati dan biru tua. Hal ini disebabkan karena masyarakat/ pengrajin dahulu selalu memakai zat warna nabati seperti tuak, mengkudu, kunyit dan tanaman lainnya dalam proses pewarnaan benang, dan warna-warna motif dominan warna putih, kuning langsat, merah marun.Sebagai contoh, ada beberapa foto dibawah ini yang menujukan motif kain tenun timor yang digumakan sebagai upacara ada pernikahan &
Sebagai Busana saat Menari 


Sebagai Busana saat acara lamaran Pernikahan



Sebagai Busana saat acara Penyambutan Tamu



Sebagai Busana saat acara Adat



Sebagai Busana saat acara Adat dan mengenalkan budaya pada anak cucu



Sebagai Busana saat acara Keluarga Adat



Sebagai Busana saat acara Lamaran Adat
Share:

Kain Tenun NTT - Tenun NTT - Kain Tenun Timor

Salah satu kerajinan tenun yang mempunyai kaitan erat dengan budaya masyarakatnya adalah kain tenun timor. Motif-motif kain tenun timor merupakan manifestasi kehidupan sehari-hari masyarakat dan memiliki ikatan emosional yang cukup erat dengan masyarakat di tiap suku sehingga motif-motif yang dibuat juga beragam.



Kain Tenun motif sotis.

Kain tenun Timor sendiri terdiri dari tiga jenis berdasarkan cara pembuatannya. Meski jenisnya berbeda, namun sama-sama menggunakan warna-warna latar yang gelap. Warna-warna  dihasilkan dari bahan-bahan yang diambil dari alam seperti akar pohon Ka’bo (warna merah), daun Ru Dao (Warna Nila), dan daun Mengkude (Warna Kuning)
Kain tenun timor yang pola dan motifnya dibentuk dengan cara mengikat benang sebelum ditenun dan mencelupkannya pada zat pewarna disebut kain tenun ikat. Uniknya, benang yang diikat adalah benang lungsi.
Jenis kain tenun Timor yang kedua adalah tenun Buna. Pembuatannya adalah, benang yang akan ditenun sudah terlebih dulu dicelupkan ke dalam pewarna. Tenun buna pusatnya di Kabupaten Timor Tengah Utara khusus wilayah Insana.
Yang ketiga adalah tenun sotis/lotis/songket, yang pembuatannya hampir sama dengan tenun buna.
Berdasrkan fungsinya, kain tenun Timor dapat berupa selendang, sarung dan selimut. Kain tenun Timor dapat digunakan untuk  pakaian sehari-hari dan juga untuk busana tari adat, pakaian untuk upacara adat, sebagai mahar atau hadiah, dan lain sebagainya.
Kini kain tenun timor dapat dijadikan busana dengan desain modern yang bernuansa tradisional. Dengan begitu, warisan budaya tenun ini dapat terus dilestarikan tanpa menghilangkan unsur aslinya.
Untuk itu, kami mengajak anda melihat beberapa contoh gambar yang kani tampilkan, dan jika berminat silahkan hubungi kami. Di desa kami menyediakan berbagai bentuk dan corak warna yang menarik.




Share:

Kain Tenun NTT

Kain Tenun NTT adalah kain yang dibuat dari proses menenun oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur. Tenun sendiri merupakan kegiatan membuat kain dengan cara memasukkan benang pakan secara horizontal pada benang-benang lungsin, biasanya telah diikat dahulu dan sudah dicelupkan ke pewarna alami.
Share:
free counters

Lokasi

About